Tembung saroja adalah dua kata yang memiliki arti sama maupun hampir sama yang dipakai bersamaan. Oleh karena tembung saroja berfungsi untuk memperjelas kata sebelumnya dan mempertegas makna suatu kata, biasanya kata-kata yang digunakan familiar dengan kehidupan sehari-hari.
Contoh:
Andhap asor (rendah hati)
Alim ulama (orang yang pandai agama Islam)
Angkara murka (kebengisan dan ketamakan)
Arum wangi (berbau harum)
Bandha donya (benda duniawi)
Blaka suta (blak-blakan, terus terang)
Budi pakarti (budi pekerti)
Bagas waras (sehat)
Bapa biyung (ayah dan ibu, orang tua)
Balung sumsum (tulang sumsum)
Campur bawur (bercampur menjadi satu sulit dipisahkan satu persatu)
Campur adhuk (campur aduk)
Cikal bakal (pendiri, sesepuh atau nenek moyang)
Crah bubrah (pertengkaran)
Darma bekti (darma bakti, perbuatan untuk berbakti)
Duga prayoga (tata krama, sopan santun)
Donga puji (doa)
Edi peni (indah sekali)
Entek enting (habis)
Ewuh pakewuh (sungkan)
Gagah prakosa (gagah perkasa)
Gemah ripah (makmur)
Gethok tular (dari mulut ke mulut)
Guyup rukun (sangat rukun)