jatimtimes.com |
Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) merupakan penyakit karena infeksi virus yang menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian (alodokter.com). Banyak masyarakat yang resah akan virus tersebut. Bukan hanya masyarakat Indonesia, melainkan hampir di semua negara. Hal tersebut membuat beberapa negara menanamkan kebijakan untuk pencegahan covid-19, salah satunya memberlakukan lockdown (penutupan akses keluar masuk di suatu wilayah). Hingga muncullah istilah “di rumah saja.” Istilah tersebut berpengaruh pada habit atau kebiasaan masyarakat. Banyak dari mereka yang mungkin tidak siap menghadapi pandemi virus corona ini, namun ada juga mereka yang tetap bersikap enjoy. Semua bergantung pada diri masing-masing dan juga sugesti yang diciptakan.
“Kalau terus-menerus di rumah, rakyat kecil
yang dirugikan. Hla wong dapur kita
mengepul karena kita sering wira-wiri di
jalanan, kok. Kalau pemerintah tidak bisa menyokong biaya hidup kita sehari-hari
ya terpaksa kita melanggar aturan. Daripada mati kelaparan, “ kata salah satu
pengemudi ojek online.
Anjuran pemerintah supaya masyarakat tetap di rumah saja, ternyata tidak serta merta ditaati. Seperti celetukan salah satu ojek online tersebut yang menurut saya sangat masuk akal. Menghadapi pandemi virus corona ini, banyak terjadi perdebatan utamanya dalam ruhmah tangga. Hal tersebut akibat ekonomi mereka tidak stabil, ada yang di PHK tanpa pesangon, hingga broken home. Namun ada juga yang memanfaatkan keadaan ini untuk belajar tentang banyak hal. Salah satunya adalah penggunaan teknologi. Mereka yang semula sama sekali tidak mengerti tentang teknologi, mau tidak mau harus mempelajarinya. Selain itu, pandemi virus corona juga memiliki dampak positif, yaitu meningkatkan kreativitas seseorang. Contohnya seperti video di bawah ini.
No comments:
Post a Comment