Sunday, October 11, 2020

Esai Bertele-tele untuk Temanku

wikiHow

Motivasi Mengedukasi Pentingnya Kesadaran

akan Kesehatan melalui Pendidikan Tinggi 

 

        Kurangnya kesadaran pengetahuan kesehatan dari individu adalah faktor utama penyebab masalah yang mengancam bagi kesehatan seseorang. Jika seseorang sakit, ia tidak akan dapat memenuhi berbagai tugas dan kewajiban secara maksimal. Hal ini akan mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Masalah kesehatan berawal dari kurangnya perhatian terhadap lingkungan dan juga dirinya sendiri. Sangat sulit bagi seseorang yang memiliki pemikiran statis berujung menyerah pada keadaan yang dialaminya, tanpa adanya edukasi. Dalam hal ini, pendidikan berperan penting untuk menyongsong perubahan seseorang agar memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan.

        Pendidikan sangat penting bagi semua orang tanpa membedakan status sosial mereka. Tujuannya untuk menularkan ilmu yang dimiliki. Ini menjadi suatu hal lazim yang semestinya dijajaki oleh semua orang baik pendidikan secara formal maupun non formal. Ukuran keberhasilan seseorang pun tak jarang ditentukan oleh tingginya pendidikan yang ditempuh. Esensinya ialah menciptakan manusia yang berkualitas dan berintegritas dengan menerapkan nilai-nilai dan tanggung jawab. Melalui pendidikan tinggi, perlu adanya motivasi untuk mengedukasi seseorang agar memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan kesehatan.
        Motivasi berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap suatu hal. Dengan persepsi yang positif, dapat memperkuat dorongan untuk mencapai hal yang diinginkan. Motivasi juga mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang, serta mempengaruhi mengapa suatu perilaku diawali, terus dilakukan, ataupun dihentikan. Seseorang yang memiliki motivasi cenderung mempunyai tujuan untuk menjadi orang yang lebih sukses dibanding dengan seseorang yang tidak memilikinya. Dorongan yang muncul dan menggerakkan seseorang menjadi sesuai yang diinginkan bersumber dari kemauan dirinya dengan apa yang telah dicita-citakan. Dalam hal ini adalah cita-cita untuk mengedukasi pentingnya kesadaran akan kesehatan.

        Kesehatan merupakan kebutuhan manusia dalam kehidupan. Tanpa kesehatan, seseorang tidak dapat menjalankan aktivitasnya secara optimal. Tetapi, semakin padatnya aktivitas yang dimiliki seseorang menjadikan mereka terkadang mengabaikan kesehatan. Tidak adanya waktu luang karena kesibukan di kantor, kampus, perusahaan mengakibatkan seseorang tersita waktunya untuk menjaga kesehatan. Banyak dari mereka yang kurang menyadari akan pentinnya hal tersebut. Ini terjadi karena kurangnya animo dan apresiasi untuk menjaga tubunya dengan berolahraga juga memakan makanan yang bergizi. Mereka hanya memforsir tubuh dengan berpikir, bekerja, makan kenyang, dan istirahat begitu seterusnya.

        Dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menunjang kesehatan perlu adanya tindakan atau upaya yang dilakukan. Upaya kesehatan dilakukan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Hal tersebut tentunya akan terwujud dari tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan salah satunya dengan pengedukasian.

        Nelson Mandela pernah mengatakan bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia. Ditilik dari pendapat tersebut tampak jelas bahwa pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap dunia. Pasalnya, di negara Indonesia tak jarang seseorang yang memiliki gelar tinggi hanya sebagai kedok untuk mengelabuhi mereka-mereka yang berpendidikan rendah. Bahkan sekalipun seseorang memiliki keahlian dalam bidang tertentu terkadang masih diragukan dibandingkan dengan seseorang yang memiliki gelar tinggi tetapi keahlian yang dimiliki belum cukup memadai.
        Berkaca dari hal tersebut, saya memiliki motivasi untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui studi lanjutan S-3 nantinya. Gelar doktor adalah tujuan formal yang paling tinggi dalam jenjang akademik. Doktor tidak hanya dilihat dari atribut yang bersifat eksternal tetapi merupakan tuntutan yang melekat pada profesi pendidik. Pemegang gelar S-3 mendapatkan hak dalam berbagai bentuk yang tidak bisa dinikmati oleh mereka yang memiliki gelar S-1 atau S-2. Selain itu, doktor adalah simbol kepandaian dan intelektualitas yang memiliki penghargaan sosial tinggi di tengah masyarakat. Namun hal tersebut tidak lepas dari tanggungjawab moral yang harus diemban, yaitu tetap mengembangkan keilmuan yang dimiliki.

        Studi lanjutan S-3 salah satunya juga untuk mematahkan asumsi beberapa orang yang berpendapat tentang bangku pendidikan. Mereka beranggapan bahwa pendidikan hanya mempelajari informasi yang telah lalu. Mengenyam teori-teori basi dan betolok ukur pada buku-buku yang sudah beberapa kali dicetak ulang dari tahun ke tahun. Dengan asumsi demikian, banyak orang yang enggan untuk melanjutkan studi. Mereka lebih memilih diam dengan memasrahkan takdirnya pada keadaan bahwa Tuhan akan selalu bersamanya, melindunginya, kapanpun, di manapun tanpa harus berusaha. Sungguh cara berpikir yang amat kuno.

        Memiliki pendidikan yang tinggi kemudian berkecimpung dalam masyarakat untuk mengedukasi keilmuan yang dimiliki, yaitu pengetahuan kesehatan bagi saya teramat menyenangkan. Ilmu yang saya miliki saya tularkan kepada mereka yang tentunya juga ada pro dan kontra. Pro karena gelar dan keilmuan yang saya miliki, kontra karena pemikiran-pemikiran kuno bahwa informasi yang saya berikan berasal dari teori-teori basi. Tetapi, pro dan kontra tersebut tidak mematahkan motivasi saya untuk terus maju dan menempuh apa yang saya cita-citakan.
        Jadi, mengedukasi pentingnya kesadaran akan kesehatan sangat penting dilakukan, utamanya bagi mereka yang sering terlena untuk menjaga kesehatan. Melalui pendidikan tinggi, pengedukasian akan lebih dipercaya oleh masyarakat kebanyakan, karena dianggap ahli di bidangnya. Walaupun sebagian dari mereka juga ada yang menganggap remeh. Untuk menjaga cita-cita tersebut tetap ada, diperlukan adanya motivasi, utamanya motivasi dari diri sendiri. 

Daftar Pustaka : 

Cynarski, Wojciech J. & Kazimierz Obodynski,” Factors and Barries of Development of Far Eastern Martial Arts and Combat Sports in Poland,” Physical Culture and Sport Studies nd Reaserc 1 Volume (XLV), 2007, pp 139-148. 

 

No comments:

Post a Comment